Soal Latihan PSAK


SOAL 21.3 
Pada saat pemeriksaan laporan keuangan PT. Rumah Kita tahun 2015, ditemukan beberapa kesalahan sebagai berikut:

1.      Utang kepada toko peralatan kantor sebesar Rp 50.000.000 yang berasal dari transaksi pembelian tanggal 30 Desember 2014, baru dicatat pada saat barang diterima yaitu 4Januari 2015, karena menggunakan FOB Destination Point. Namun , akun perlengkapan per tanggal 31 Desember 2014 sudah memasukkan transaksi tersebut.

2.      PT. Rumah Kita belum mencatat Beban Komisi Penjualan kepada staf yang berhasil melakukan penjualan unit rumah kluster Rumah Kita di luar target sebesar Rp 20.000.000 terutang pada 31 Desemeber 2015

3.      Nilai Persediaan Akhir atas unit rumah PT. Rumah Kita overstated sebesar Rp 500.000.000 pada Tahun 2015

4.      Pada Pertengahan tahun 2015. PT. Rumah Kita membeli bangunan sebagai kantor pemasaran baru senilai Rp 420.000.000 yang memiliki masa manfaat 6 tahun dengan nilai sisa Rp 60.000.000. bangunan tersebut didepresiasikan dengan metode garis lurus. Pada saat pencatatan, nilai sisa belum dikurangkan saat perhitungan beban depresiasi.

Diminta : 


Buatlah Jurnal Penyesuaian yang dibutuhkan oleh PT. Rumah Kita pada tahun 2015 terkait kesalahan diatas, dengan asumsi laporan keuangan PT. Rumah Kita belum ditutup buku!
No
Keterangan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1.
Hutang
 30.0000.000


Perlengkapan

 30.000.000
2.
Beban komisi
20.000.000


Hutang biaya

20.000.000
3.
Hpp
500.000.000


Persediaan

500.000.000
4.
Beban depresiasi
3.000.000


Akumulasi penyusutan depresiasi

30.000.000



















SOAL 21.4 

 Pada 1 Januari 2013, PT.Teguh membeli mesin seharga Rp   200.000.000 dan didepresiasikan selama 4 tahun menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Pada 1 Januari 2015, PT. Teguh mengubah estimasi masa manfaat mesin menjadi 5 tahun dari tanggal pembelian dan memiliki nilai sisa Rp 10.000.000.

1. Hitunglah saldo akumulasi sampai akhir tahun 2015

Penyusutan = 200.000.000 = 50,000.000
                                4 


Perubahan Akumulasi Penyusutan
= 200.000.000 - 10.000.000 = 38.000.000
                         5

2013
Rp 50.000.000
2014
Rp.50.000.000
2015
Rp 38.000.000
Total
Rp 138.000.000





2. deperesiasi mesin pada tahun 2015
            2015 = Rp 38.000.000

SOAL L11 -7 
Pada tanggal 1 Desember 20x1, PT. RonImportir perusahaan Indonesia membeli jam dari selandia baru seharga 15.000 Dollar New Zeland (NZ$), yang akan di bayar pada tanggal 15 Januari 20x2 akhir tahun fiskal PT. RonImportir adalah 31 Desember dan mata uang pelaporanya adalah Rupiah.
Kurs adalah seagai berikut:

1 Desember 20x1        1 dollar = Rp.7.000
31 Desember 20x1      1 dollar = Rp 6.600
15 Januari 20x2                       1 dollar = Rp. 6.800.



2015
2014
1 Jan
(Rp 15.000 x Nz$ 6.800 – Nz$ 6.600) = Rp 3.000.000

1 Jan Penyelesaian
(Rp 15.000 x Nz$ 6.800 = Rp 102.000.000

1 Des 105.000.000 (Nz$ 7.000 x Rp 15.000)

31 Des (6.000.000 (Nz$ 7.000 x Nz$ 6.600)

31 Des 99.000.000 saldo (Nz$ 7.000 x Rp 6.600)
Saldo 2 Jan                         99.000.000
Saldo 2 Jan                           99.000.000



No
Keterangan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
1.
Unit Mata Uang Asing
102.000.000


Kas
(memperoleh mata uang asing)

102.000.000
2.
Utang usaha
99.000.000


Kerugian transaksi mata uang asing

99.000.000

Menyelesaikan uatang dalam mata uang asing mengakui keuntungan dari perubahan kurs sejak tanggal 31 des 2014.

3. Jurnal untuk mencatat hal – hal terkait 2015

Beban depresiasi                     Rp38.000.000
  Akumulasi Depresiasi                Rp 38.000.000


4.Standar pelaporan yang benar

Penyajian Laporan Keuangan

2015
Estimasi Baru
2014
2015
Estimasi Lama
Peralatan
200.000.000
200.000.000
200.000.000
Akum. Depresiasi
138.000.000
100.000.000
150.000.000
Peralatan- net
62.000.000
100.000.000
50.000.000
Beban depresiasi
38.000.000
50.000.000
50.000.000



Soal 21.1 
Bapak davi adalah staf bagian akuntansi baru di PT Nuri, perusahaan melakukan perencanaan pajak sehingga pajak yang dibayarkan minimal. Berikut adalah beberapa informasi terkait PT. Nuri:
Selama ini perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan dengan metode average cost method. Bapak Davi kemudian melakukan simulasi dengan menghitung persediaan menggunakan metode FIFO Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Jawab:
1. Hitunglah perubahan pada laba bersih apabila PT. Nuri menggunakan pencatatan persediaan menggunakan FIFO

Persediaan

Persediaan

Average
FIFO

2014
226.000.000
365.000.000
139.000.000
2015
240.000.000
375.000.000
135.000.000



Laba kotor Average
Laba bersih 25%
2014
100.000.000
525.000.000
2015
850.000.000
357.500.000

Laba bersih FIFO 2014
Perbedaan x 25%
139.000.000 x 25% = 34.750.000
Kenaikan laba FIFO
 139.000.000 – 34.750.000 = 104.250.000

2015 :
Perbedaan x 25%
135.000.000 x 25% = 33.750.000
Kenaikan laba FIFO
 135.000.000 – 33.750.000 = 101.250.000


Laba bersih FIFO
2014
525.000.000 + 104.250.000 = 626.250.000
2015
537.500.000 + 101.250.000 = 738.750.000

2. Perhitungan dampak pajak dari perubahan metode tersebut


Pajak 25% (average)
2014
700.000.000 x 25% = 175.000.000
2015
637.500.000 x 25% = 212.500.000

387.500.000



Pajak 25% (FIFO)
2014
139.000.000  x 25% = 34.750.000  + 175.000.000 = 209.750.000
2015
135.000.000 x 25% = 33.750.000 + 212.500.000 = 246.250.000

456.000.000

Dampak dari perubahan metode tersebut adlah pajak yang dihasilkan metode FIFO lebih besar

3. hitunglah metode mana yang dapat memenuhi tujuan PT. Nuri ?
Jka untuk melakukan penghematan pajak, maka PT. Nurharus menggunakan metode Average pajak yang dihasilkan dengan metode average lebih kecil yaitu Rp 387.500.000 sedangkan pajak yang dihasilkan metode FIFO yaitu Rp 456.000.000 


K11- 4 
PT. Medan Jaya mengoperasikan kelompok too khusus diseluruh Indonesia. Toko-toko tersebut dari dulu menyimpan persediaan dan menjual produk perlengkapan dapur dan Kamar Mandi yang diproduksi di Indonesia. Tahun ini, PT. Medan Jaya mengadakan hubungan bisnis dengan perusahaan manufaktur di Lucerne, Swiss, untuk membeli satu lini produk perlengkapan kamar ,mandi untuk dijual di tokonya. Sebagai bagian dari perjanjian bisnis, pembayaran oleh PT. Medan Jaya akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah barang diterima, dimana harga dinyatakan dan terutang dalam franc Swiss.
           
PT. Medan Jaya mencatat pembelian tersebut sebagai persediaan dan mencatat sebagai liabilitas pada saat barang diterima dari perusahaan Swiss,  menggunakan kurs untuk franc Swiss pada tanggal pembelian persediaan dicatat. Pada saat dilakukan pembayaran, PT. Medan Jaya mendebit atau mengkredit persediaan liabilitas dalam franc Swiss. PT. Medan Jaya menggunakan sistem persediaan perpetual dan metode persediaan FIFO dan dengan mudah dapat menelusuri penyesuaian tersebut ke persediaan spesifik yang dibeli. 

Diminta :

Cari standar akuntansi terbaru untuk akuntansi transaksi mata uang asing ! anda dapat memperoleh akses ke standar akuntansi melalui perpustakaan atau dari beberapa sumber lain . sebagai staf akuntan dari kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tahunan PT. Medan Jaya, tulislah memo ke Mariam, manajer yang bertanggung jawab untuk audit, membahas akuntansi transaksi kliennya dengan perusahaan Swiss! Dukung setiap rekomendadi anda dengan kutipan dari standar pelaporan Keuangan yang berlaku


Jawaban :
a.    PSAK 10 Paragraf 21:
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot setara mata uang fungsiona dan valuta asing pada tanggal tersebut.

b.     PSAK 10 Paragraf  23:
a.       Pada akhir setiap periode pelaporan :
pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b.      pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
c.       pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.   






























Komentar

Postingan Populer